Kamis, 22 Desember 2011

Segmentasi Pasar, Penentuan Sasaran Pasar dan Pemosisian ( Pemasaran )


Segmentasi Pasar, Penentuan Sasaran Pasar dan Pemosisian



·         Segmentasi pasar  

Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif . Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar ( Hermawan Kertajaya ). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
1).  Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita .
2).  Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar .
3).  Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya
4).  Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda .
                                                 

·         Kriteria  Segmentasi  

Untuk itu sebelum suatu segmen dipilih, maka selayaknya ditentukan terlebih dahulu beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut:
1).  Dapat diukur. Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
2).    Besar. segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus untuk mereka.

3).  Dapat diakses. Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

4).   Dapat dibedakan. Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberi tanggapan yang sama atas penjualan parfum ,mereka bukanlah segmen yang terpisah .

5).   Dapat diambil tindakan. Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut .
                                                
·         Persyaratan untuk melakukan segmentasi pasar yang efektif
Ada banyak cara untuk mensegmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi efektif. Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang efektif. Keempat faktor tersebut adalah :

1).      Dapat Diukur (Measurability), yaitu informasi mengenai sifat-sifat pembeli yang mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang .

2).      Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif .

3).      Besarnya cakupan (Substantiality), yaitu tingkat keluasan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogen dengan jumlah yang cukup besar, sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan program pemasaran yang disesuaikan .

4).      Dapat dilaksanakan, yakni program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut. Sebagai misal, walaupun sebuah perusahaan angkutan antar kota mengidentifikasi sepuluh segmen pasar, namun stafnya terlalu sedikit untuk mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen.            

·         Penentuan  Pasar  Sasaran

       Penentuan pasar sasaran adalah sekelompok orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang sama. Strategi penentuan pasar sasaran terdiri dari konsentrasi segmentasi single, spesialisasi selektif, spesialisasi produk, spesialisasi pasar, mendukung pasar secara penuh .
       Penetapan pasar sasaran merupakan bagian penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produk. Penetapan pasar sasaran yang diterapkan suatu perusahaan tentunya akan terdapat perbedaan dengan penetapan pasar sasaran yang diterapkan oleh perusahaan lain. Penetapan pasar sasaran adalah memutuskan satu atau lebih segmen yang akan dimasuki oleh perusahaan, dengan strategi ini tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik tentunya melalui pembidikan sasaran yang tepat, dengan kata lain segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran, sehingga perusahaan mempunyai pasar yang jelas dan dapat memudahkan dalam memasarkan produknya .

·         Hubungan antara penetapan sasaran pasar dengan segmentasi pasar

      Istilah segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar (Market Targeting) sebenarnya merupakan dua hal yang bebeda. Di depan telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market targeting merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani .

     Sebagai gambaran, misalnya berdasarkan analisis dan ramalan permintaan, perusahaan dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai sampel dari keseluruhan. Dalam survai ini ditanyakan mengenai atribut produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya .

1).        Preferensi yang homogen
Ini menunjukkan suatu pasar di mana semua konsumen dapat dikatakan mempunyai preferensi yang sama, baik mengenai harga maupun kualitas. Dengan demikian diperkirakan para konsumen mempunyai kesukaan yang sama terhadap merek yang ada. Oleh karena titik-titik preferensinya terletak di tengah-tengah atau di pusat .
                                                                                                          
2).        Preferensi yang menyebar
Ini menggambarkan bahwa konsumen mempunyai preferensi yang berbeda-beda tentang apa yang mereka inginkan dari produk tersebut. Kalau di pasar hanya ada satu merek saja tentu preferensinya akan terletak di pusat, disebabkan karena merek tersebut akan menarik sebagian besar konsumen yang ada. Adanya sebuah merek yang teletak di pusat dapat meminimumkan jumlah ketidakpuasan konsumen. Apabila ada merek pesaing maka masing-masing pesaing akan memilih tempatnya sendiri-sendiri secara seimbang dalam product space .

3).        Preferensi yang mengelompok
Selain preferensi yang homogen dan preferensi yang menyebar juga terdapat preferensi yang mengelompok. Kelompok-kelompok yang berupa kumpulan titik-titik yang terdapat dalam produk space disebut segmen pasar natural .


                                            
·         Penentuan  Posisi  Produk
     Penentuan posisi (Positioning) menurut manfaat adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu . Manfaat mencakup manfat simbolis, manfaat fungsional dan manfaat berdasarkan pengalaman. Penentuan posisi yang sukses membutuhkan strategi komunikasi yang mampu menarik perhatian pada salah satu kebutuhan pelanggan, baik simbolis, fungsional maupun eksperimental .
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk dapat menetapkan target pasar secara tepat sasaran :

1).  Melakukan konsentrasi terhadap pasar tunggal, dalam hal ini kegiatan yang dapat dilakukanadalah dengan cara melakukan pemusatan kegiatan dengan pada satu bagian daripadapasar yang ditarget .

2).  Menerapkan metode dengan mengaplikasikan konsep terhadap spesialisasi terhadapproduk yang lebih spesifik. Sebagai contoh berjualan suatu perusahaan yang memproduksinotebook, maka perusahaan tersebut mengusahakan agar perusahaan tersebut dikenalsebagai perusahaan yang hanya memasarkan dan memproduksi notebook yang bonafit .

3).  Selain itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah dengan cara memperkecil pasaruntuk produk yang spesifik. Contoh perusahaan yang memproduksi laptop dengan modifikasi yang diperuntukan kalangan mahasiswa dan pelajar. Maka perusahaan tersebut lebih fokus untuk memuaskan konsumen dari kalangan pelajar dan mahasiswa .

4).  Melakukan analisis secara keseluruhan, dengan cara ini diharapkan agar sekecil celahkesalahan dapat diatasi dan dapat diketahui, dan segera dapat dicarikan solusinya .



Sumber :Google Searching (wikipedia ,blogspot ,e-learning  ,wordpress ,etc)

                                                                                                                                                                            

Kamis, 24 November 2011

Tugas Ilmu Budaya Dasar 3


Definisi  Kebudayaan  Nasional

Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional .Kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia .Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional .Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing , serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional . Seluruh budaya suku bangsa (daerah) di seluruh Indonesia ,pada hakikatnya adalah kebudayaan bangsa atau kebudayaan nasional Indonesia .Dengan pengakuan ini mencerminkan arti bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, kita tidak mengenal istilah budaya ' mayoritas ' dan ' minoritas ', ' maju ' atau ' terbelakang ', ' tinggi ' atau ' rendah ' .Seluruh budaya suku bangsa dalam posisi sama , setara , dan dari pengakuan seperti itu akan tercipta iklim kehidupan  saling menghargai dan saling menghormati .

Unsur –Unsur Kebudayaan Tradisional  adalah rincian suatu kebudayaan agar dapat kebudayaan yang khusus.
·  Unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan universal (cultural universal) .

·  Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal
-          Sistem religi dan upacara keagamaan
-          Sistem dan organisasi kemasyarakatan
-          Sistem pengetahuan
-          Bahasa
-          Sistem kesenian
-          Sistem mata pencaharian hidup ,dan
-          Sistem teknologi dan peralatan

Unsur – Unsur  yang melandasi budaya tradisional :

1).     Adat istiadat
Masih kita dapat jumpai adat-adat yang masih di pertahankan di daerah-daerah yang masih memegang teguh pendirian atau ajaran nenek moyang mereka masing-masing. Contoh : Yogyakarta-kejawen, badui dalam-berbaul dengan alam, DLL.
2).     Kebudayaan yang kental
Susahnya masyarakat yang sudah lama mengikuti budaya yang sudah ditanamkan sejak kecil untuk mengubah dari kebudayaan tradisional ke budaya modern.
3).     Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain .


Unsur – Unsur  Kebudayaan

Kebudayaan memang sangatlah kompleks, dan berbeda-beda bergantung suku, agama, serta pendidikan yang membentuknya. Tetapi menurut pendapat Koentjaraningrat (1994: 2) bagaimanapun kompleksnya suatu kebudayaan, tetap kebudayaan memiliki unsur-unsur yang membentuknya, yaitu :
a.       Unsur religi dan upacara keagamaan,
b.      Unsur organisasi kemasyarakatan,
c.       Unsur pengetahuan,
d.      Unsur bahasa,
e.       Unsur kesenian,
f.       Unsur mata pencaharian hidup, dan
g.      Unsur teknologi dan peralatan.

Unsur-unsur kebudayaan tersebut berakumulasi pada sebuah wujud kebudayan.
Tiga wujud kebudayaan menurut pendapat Koentjaraningrat (1994: 5), yaitu :
1.  Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya,
2.  Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
3.  Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Sikap kaum kuno terhadap kebudayaan

            Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju) atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan – kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak antarbangsa. Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia yang memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih mempertahankan pola-pola hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor ilkim dan adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan kebudayaan yang beraneka macam.Contoh budaya lokal yang bersifat abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit berlakon “Murwokolo” (Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian putih dan Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak dan lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang (Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa). 

 Sikap kaum modern terhadap kebudayaan

          Kalau kaum ini membaurkan dirinya untuk kebudayaan dengan mengubah satu persatu kebiasaannya dalam kehidupan sehari-harinya dan kalau sudah banyak aktifitas mereka lebih cenderung  menghilangan kebudayaan dari masing-masing individualnya. Hal seperti ini yang bisa merusak sebuah negaranya. Tapi tidak semua kaum modern ini menghilangkan kebudayaan milik mereka tetapi ada juga kaum ini memperkenalkan kebudayaan yang mereka miliki ke mancanegara.
  •   Dampak Kebudayaan Barat di Indonesia
Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.

Dampak Positif
a). Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adannya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b). Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c). Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dampak Negatif
Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.
a). Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b). Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c). Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d). Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia .
  
  Dampak masuknya budaya asing antara lain :
-          terjadi perubahan kebudayaan
-          pembauran kebudayaan
-          modernisasi
-          keguncangan budaya
-          penetrasi budaya
-          memperkaya keberagaman budaya
-          melemahnya nilai-nilai budaya bangsa

Manusia dengan akalnya menciptakan kebudayaan untuk melindungi diri dan memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Melalui kebudayaan pula manusia memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan makan, pakaian, obat-obatan, perumahan dan kebutuhan lainnya.
Manusia sebagai makhluk sosial, dalam melakukan interaksi dengan individu lain atau dengan kelompok lain manusia mempergunakan budaya seperti bahasa, sopan santun dan adat istiadat tertentu sehingga tercipta tata pergaulan yang harmonis dan saling bekerja sama.

Keberagaman budaya menimbulkan masalah seperti :
-          Konflik
-          Desintegrasi (disorganisasi)
-          Reintegrasi
-          Masalah hubungan dengan penduduk pendatang
-          Kecemburuan sosial terhadap kelompok lain
-          Perasaan primordial
-          Perbedaan yang sangat mencolok
-          Rasa fanatik yang luas dan tidak rasional dalam mengamalkan ajaran agama
-          Perbedaan tabiat, sopan santun diantara bangsa Indonesia


Unsur budaya asing yang mudah diterima :

1).  Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan
2).  Unsur yang terbukti membawa manfaat besar, misal : radio, komputer , telphone ,dll.
3).  Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat seperti mesin penggiling padi yang di pergunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.

Unsur budaya asing yang sulit di terima :
1).  Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti : ideologi, filsafah hidup, dll.
2).  Unsur yang dipelajari dalam taraf pertama proses sosialisasi.Seperti mengganti makanan pokok indonesia yaitu nasi, sulit diganti oleh makanan lain.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebudayaannya.

Tantangan  Pengembangan  Kebudayaan  Nasional

Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan daerah. Ini setidaknya tercermin dari keanekaragaman
kesenian, bahasa, suku, dan adat istiadat.  Namun, geliat  pembangunanisme yang terus dijalankan dinegeri ini ternyata tak hanya membawa dampak positif berupa perubahan dalam struktur masyarakat yang menjadi lebih maju. Tapi juga menimbulkan dampak negatif dengan menurunnya kuriositas masyarakat pribumi dalam melestarikan budayanya sendiri .

Modernisasi pada dasarnya merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang didasarkan pada social planning. Proses ini meliputi bidang-bidang yang sangat luas, sehingga mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional menuju ke pola modern gaya barat. Terjadinya modernisasi tentu akan mengubah sistem nilai dan norma sosial masyarakat itu, dari yang tradisional ke bentuk modern .

Permasalahan yang kemudian timbul adalah modernisasi menjadi tujuan utama dan dianggap sebagai sesuatu yang harus dikuasai dan diikuti sehingga nilai-nilai yang telah lama dimiliki lambat laun hilang. Ujung-ujungnya, kepribadian individu dalam masyarakat pun menjadi berubah dan budaya tradisional semakin tak diminati pemiliknya sendiri.
Untuk itu, diperlukan penanganan yang intensif melalui sentuhan tangan kreatif dari para pakar dan ahli, termasuk pejabat pemerintah daerah serta pengusaha dalam rangka melestarikan seni budaya ini .


sumber : google searching ( blogspot.com ,wordpress.com ,wikipedia ,etc )